Jumat, 26 September 2008

JURNAL AKUNTANSI

urnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, Nopember 2000: 162 – 173
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/
162
TINJAUAN ATAS SUKU BUNGA DAN DAMPAKNYA
PADA KEPUTUSAN INVESTASI DAN PEMBIAYAAN
Devie
Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi - Universitas Kristen Petra
ABSTRAK
Karakteristik suku bunga sangat berpengaruh dalam mengambil
keputusan investasi dan pembiayaan, karena suku bunga merupakan
biaya pendanaaan di satu sisi dan merupakan tingkat hasil yang
diharapkan disisi lain. Dengan memahami karakteristik suku bunga,
dapat diperoleh biaya pendanaan yang paling efisien dan sebaliknya
akan mencapai tingkat hasil yang diharapkan lebih besar.
Suku bunga majemuk merupakan suku bunga yang berlaku pada
dunia bisnis yang senantiasa mengalami modifikasi sesuai dengan
periode pembayaran bunga, yang disebut suku bunga efektif. Dalam
perkembangannya suku bunga efektif dikonversikan menjadi suku bunga
flat agar memudahkan melakukan investasi – pembiayaan dan mencari
biaya pendanaan yang paling efisien dan tingkat hasil yang paling besar.
Kata kunci: suku bunga, keputusan investasi dan pembiayaan, tingkat
hasil
ABSTRACT
Interest rate characteristics will have an impact to the investing and
financing decision making since interest rate is a cost of funding and
expected outcome as well. Having the understanding of interest rate
characteristics, the most efficient cost of funding and higher expected
outcome will be resulted.
Compound interest rate is a common rate in business that has always
been modified with its compounding periods, known as effective interest
rate. In practice, the effective interest rate will be converted to the flat
interest rate so that it will be easy to do the investing and financing as
well as finding the most effective cost of funding with the highest
outcome.
Keywords: interest rate, investing and financing decision making,
outcome
1. PENDAHULUAN
Setiap pelaku bisnis baik pengusaha, manajer, individu dalam menjalankan
kegiatan ekonomi dan bisnis tidak terlepas dari berbagai alternatif keputusan
investasi dan pembiayaan. Keputusan investasi dan pembiayaan merupakan
Tinjauan atas Suku Bunga dan Dampaknya pada Keputusan Investasi dan Pembiayaan
(Devie)
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/
163
keputusan yang saling bertalian seperti mata uang dengan dua sisi, dimana satu sisi
adalah keputusan investasi maka di sisi lain adalah keputusan pembiayaan.
Secara teoritis, keterandalan keputusan investasi dan pembiayaan sangatlah
bergantung pada tingkat suku bunga yang berlaku. Menurut Lawrence J Gitman
(2000) tingkat suku bunga merupakan kompensasi yang harus dibayar oleh pihak
peminjam (borrower) dana kepada pihak yang meminjamkan (lender). Dari sudut
pandang borrower tingkat suku bunga merupakan biaya penggunaan dana (cost of
borrowing funds) yang harus dipertimbangkan dalam keputusan pembiayaan,
sedangkan dari sudut pandang lender tingkat suku bunga merupakan tingkat hasil
yang diharapkan (required return).
Pemahaman secara lebih mendalam tentang karateristik tingkat suku bunga
sangat membantu keakuratan hasil keputusan investasi dan keputusan
pembiayaan. Dalam praktek, tingkat suku bunga diterjemahkan kedalam berbagai
terminologi yang beraneka ragam. Keragaman terminologi suku bunga membawa
konsekuensi pada penentuan besaran biaya penggunaan dana dan penentuan hasil
yang diharapkan dari suatu proyek investasi. Banyak orang terkecoh dengan suku
bunga yang ditawarkan, kebanyakan bagian marketing menggunakan suku bunga
sebagai alat pamungkas untuk meningkatkan penjualan. Padahal, suku bunga
tersebut memiliki karakteristik yang beraneka ragam, seperti suku bunga flat, suku
bunga efektif, suku bunga in advance, suku bunga in arrear, suku bunga fixed, dan
suku bunga floating.
2. PEMBAHASAN
2.1 Suku Bunga Sederhana dan Suku Bunga Majemuk
Pada dasarnya suku bunga menurut Myers (1999) dapat dibedakan menjadi
suku bunga sederhana dan suku bunga majemuk. Suku bunga sederhana mengambil
asumsi bahwa yang dinvestasikan hanya jumlah pokok investasinya saja sedangkan
bunga tidak ikut diinvestasikan. Hal ini merugikan bagi lender di bank apabila tidak
sempat mengambil bunga yang diperoleh, karena yang diberi bunga hanyalah pokok
investasinya saja.
Orang sering salah menafsirkan suku bunga majemuk sebagai sesuatu yang
menakutkan karena bunga pinjaman ikut berbunga, Kenyataannya, semua pelaku
bisnis di bidang keuangan menggunakan suku bunga majemuk. Misalkan, seseorang
menabung di bank Rp. 10.000.000, suku bunga 12% per tahun, menggunakan suku
bunga sederhana dan suku bunga majemuk.
TABEL 1
Perbedaan Hasil Perhitungan Suku Bunga Sederhana dan Majemuk
Suku Bunga Sederhana Suku Bunga Majemuk
Tahun Ke Jumlah Tabungan Tahun Ke Jumlah Tabungan
0 10.000.000 0 10.000.000
1 11.200.000 1 11.200.000
2 12.400.000 2 12.544.000
3 13.600.000 3 14.049.280
Sumber: diolah penulis
Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, Nopember 2000: 162 – 173
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/
164
Perbedaan besar nilai tabungan Rp.449.280 (Rp.14.049.280- Rp.13.600.000)
adalah karena dalam suku bunga majemuk bunga tabungan yang tidak diambil
berarti diinvestasikan lagi sehingga bunga yang diperoleh berlipat baik dari bunga
pokok tabungan maupun bunga yang berasal dari bunga yang tidak diambil,
sedangkan dalam suku bunga sederhana walaupun bunga tidak diambil, yang
mendapat bunga hanyalah pokok tabungan saja.
2.2 Suku Bunga Efektif
Sekarang kita mengetahui bahwa suku bunga majemuk merupakan suku bunga
yang dipakai dalam praktek keuangan. Dalam perkembangannya suku bunga
majemuk menjadi lebih kompleks karena periode pembayaran bunga (compounding
period) menjadi bervariasi mulai dari harian, mingguan, bulanan, triwulanan,
semitahunan, dan tahunan. Apabila suku bunga majemuk dikaitkan dengan periode
pembayaran bunganya maka hasil yang didapatkan dari suku bunga majemuk
menjadi lebih besar dari realisasinya, suku bunga realisasinya yang memperhatikan
periode pembayaran bunga inilah yang disebut suku bunga efektif ( Emery dan
Finnerty, 1997). Berikut ini adalah contoh seseorang menabung di bank Rp.10.000
selama satu tahun dengan tingkat suku bunga majemuk 8%, 9%, 10% per tahun, dan
4 pilihan periode p embayaran bunga yaitu harian, bulanan, kwartalan,
setengahtahunan, dan tahunan.
TABEL 2
Perhitungan Suku Bunga Efektif
Suku Bunga Tahunan Setengah
Tahunan
Kwartalan Bulanan Harian
8% 8.00% 8.16% 8.24% 8.30% 8.33%
800 816 824 830 833
9% 9.00% 9.20% 9.31% 9.38% 9.42%
900 920 931 938 942
10% 10% 10.25% 10.38% 10.47% 10.52%
1.000 1.025 1.038 1.047 1.052
Sumber: diolah penulis
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa suku bunga majemuk dengan
periode pembayaran bunga yang lebih cepat (harian) menghasilkan tingkat suku
bunga efektif yang lebih tinggi. Tingginya tingkat suku bunga efektif harian karena
periode pembayaran bunga harian menyebabkan bunga yang dihasilkan tiap hari
diinvestasi untuk mendapatkan bunga yang lebih tinggi lagi. Berdasarkan
perhitungan tersebut dapat kita hitung suku bunga efektif dengan rumusan sebagai
berikut:
suku bunga efektif = (1 + b)c –1
dimana :
b adalah suku bunga per periode pembayaran bunga
c adalah periode pembayaran bunga x masa tahunan
Tinjauan atas Suku Bunga dan Dampaknya pada Keputusan Investasi dan Pembiayaan
(Devie)
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/
165
Untuk dapat memperjelas rumusan suku bunga efektif tersebut, misalkan
seseorang mendapat tawaran untuk menyimpan uang mereka pada lembaga
keuangan, dimana lembaga tersebut memberikan suku bunga majemuk 12% per
tahun dan periode pembayaran bunga adalah per bulan maka suku bunga efektif
yang dihasilkan adalah 12,68%((1+0,12/12 )12 - 1) . Jadi kalau seandainya uang
ditabung sebesar Rp. 1.000.000 pada awal tahun, maka pada akhir tahun menjadi
Rp. 1.126.800, bukan Rp. 1.120.000.
Pemahaman suku bunga efektif bagi masyarakat sangat membantu mereka
dalam melakukan analisa investasi atas dana yang mereka lakukan, misalkan
seperti bank menawarkan suku bunga harian 12 % per tahun, mestinya periode
pembayaran bunga bank adalah perhari tetapi kenyataanya periode pembayaran
bunga yang dilakukan bank adalah per bulan atau pada saat penarikan bukan per
hari. Berarti suku bunga yang ditawarkan bukan bunga harian melainkan suku
bunga bulanan yang dihitung menurut jumlah hari.
2.2.1 Menghitung besar angsuran pinjaman
Suku bunga efektif merupakan alat yang dipakai pihak pemberi pinjaman
(lender) dalam menghitung besar angsuran yang harus dibayar oleh borrower.
Dalam menentukan periode pembayaran angsuran dikenal dua tipe yaitu
pembayaran di depan dan pembayaran di belakang. Berikut ini adalah cara
menghitung besar angsuran baik pembayaran di depan maupun di belakang:
a. Pembayaran angsuran di belakang
Menurut Weston dan Brigham, angsuran merupakan seri pembayaran dengan
jumlah aliran uang tunai di masa depan dalam jumlah yang dalam periode waktu
tertentu. Apabila angsuran yang dibayar dimulai pada akhir setiap periode
pembayaran disebut annuity due (1993,200). Rumusan yang digunakan untuk
menghitung besaran angsuran adalah sebagai berikut :
pokok pinjaman
Angsuran =
1- (1+b)-c/b
Misalkan sesorang meminjam uang di bank Rp. 100.000.000, dengan suku
bunga majemuk 24% per tahun atau suku bunga efektif 2% per bulan karena periode
pembayaran angsuran per bulan, dengan jangka waktu 24 bulan, maka besaran
angsuran adalah Rp. 5.287.109,73 per bulan, yang dihitung dari:
100.000.000 100.000.000
Angsuran = = = Rp. 5.287.109,73
1 - (1+0,02) –24 / 0,02 18.9139256
Dalam angsuran sebesar Rp. 5.287.109,73 per bulan tersebut meliputi
pembayaran sebagian pokok pinjaman dan pembayaran bunga. Cara menghitung
besaran bunga dan sebagian pokok pinjaman adalah sebagai berikut:
Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, Nopember 2000: 162 – 173
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/
166
angsuran = pelunasan pokok pinjaman + pelunasan bunga
angsuran = pelunasan pokok pinjaman + ( b x sisa pokok pinjaman)
pelunasan pokok pinjaman = angsuran – (b x sisa pokok pinjaman)
TABEL 3
Rincian Bunga dan Pembayaran Pokok Pinjaman
Periode
Ke
Angsuran Pelunasan
Bunga
Pelunasan Pokok
Pinjaman
Sisa Pokok
Pinjaman
100.000.000
1 5.287.109,73 2.000.000 3.287.109,73 96.712.890,27
2 5.287.109,73 1.934.257,81 3.352.851,92 93.360.038,35
3 5.287.109,73 1.867.200,77 3.419.908,96 89.940.129,39
dst…
Sumber : diolah penulis
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa dengan bertambahnya periode
pembayaran angsuran , makin besar pelunasan pokok pinjaman dan sebaliknya
bunga yang dibayar makin kecil sesuai dengan penurunan pokok pinjaman.
Seringkali, banyak orang sebelum periode angsuran habis mereka cenderung ingin
melunasi pinjamannnya maka apabila pada periode ketiga kita membayar angsuran
dan sekaligus melunasi, jumlah besarnya pokok pinjaman yang dilunasi adalah Rp.
89.940.129,39.
Apabila pembayaran angsuran per bulan , tetapi tetap menggunakan suku
bunga majemuk 24% per tahun maka jumlah angsuran yang dihasilkan akan
berbeda. Perbedaan angka angsuran dapat dihitung sebagai berikut :
100.000.000 100.000.000
Angsuran per tahun = =
1 - (1+0,24) –2 / 0,24 1, 456815817
= Rp. 68,642,857.14
68,642,857.14
Angsuran per bulan = = Rp. 5,720,238.10
12
Perbedaan besaran angsuran adalah Rp. 433,128.37 (Rp. 5,720,238.10 - Rp.
5.287.109,73 ). Jadi angsuran yang dibayar dengan efektif tahunaan lebih darpada
bulanan, sehingga biaya bunga sebagai biaya pendanaan lebih mahal efektif
tahunan daripada bulanan.
b. Pembayaran angsuran di depan
Pembayaran angsuran di depan merupakan tipe pembayaran angsuran yang
paling banyak dipakai pada kredit kendaraan bermotor dan mobil. Dalam
pembayaran angsuran ini senantiasa kita ditawarkan dengan promosi “pembayaran
Tinjauan atas Suku Bunga dan Dampaknya pada Keputusan Investasi dan Pembiayaan
(Devie)
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/
167
dimuka Rp. 25.000.000 sudah termasuk uang muka dan angsuran bahkan asuransi”
artinya kita baru saja pinjam uang sudah dipotong dengan angsuran yang pertama.
Pembayaran angsuran di depan ini dapat dihitung dengan rumusan berikut ini :
pokok pinjaman
Angsuran =
1 +( ( 1-(1+b) – (c – 1) ) /b)
Misalkan, membeli mobil taruna Rp. 120.000.000 dengan uang muka sebesar
Rp. 20.000.000, suku bunga majemuk 24% per tahun, dengan pembayaran angsuran
per bulan selama 36 bulan, maka besaran angsuran dapat dihitung sebagai berikut :
100.000.000 100.000.000
Angsuran = = = Rp. 3.846.358,1
1 +( (1- (1+0,02) – (36-1) )/ 0,02) 25,99861933
Jadi, pembayaran dimuka adalah sebesar Rp. 23.846.358,1 yang meliputi
pembayaran uang muka Rp. 20.000.000 dan angsuran pertama Rp. 3.846.358,1.
Dalam angsuran sebesar Rp. 3.846.358,1 meliputi pembayaran sebagian pokok
pinjaman dan pembayaran bunga. Besaran bunga dan sebagian pokok pinjaman
dapat dihitung seperti pembayaran bunga dibelakang, perbedaaannya hanya pada
periode ke 0 sudah terjadi pembayaran angsuran pertama.
Apabila dalam penawaran kredit tersebut hanya menyatakan pembayaran di
muka meliputi angsuran pertama dan uang muka dan asuransi all risk beserta
administrasi, hendaknya kita menanyakan berapa suku bunga majemuk yang
ditentukan, berapa lama waktu angsuran, berapa biaya asuransi dan administrasi,
dan uang muka atau pokok pinjaman yang diangsur selama periode angsuran.
Seandainya semua data tersebut diketahui barulah kita dapat menghitung besaran
angsuran yang sebenarnya.
TABEL 4
Rincian Bunga dan Pelunasan Pokok Pinjaman
Periode
Ke
Angsuran Pembayaran
Bunga
Pembayaran
Pokok Pinjaman
Sisa Pokok
Pinjaman
0 3.846.358,1 2.000.000 1.846.358,1 98.153.641,9
1 3.846.358,1 1.963.072,84 1.883.285,26 96.270.356,64
2. 3.846.358,1 1.925.407,13 1.920.950,96 94.349.405,67
3 3.846.358.1 1.886.988,13 1.959.369,98 92.390.035,68
dst…
Sumber: diolah penulis
2.3 Suku Bunga Flat dan Suku Bunga Efektif
Perhitungan bunga menggunakan suku bunga efektif pada prakteknya
mengalami modifikasi, modifikasi itu hanya untuk memudahkan pihak perusahaan
untuk memasarkan penjualan produk secara kredit dan memudahkan masyarakat
Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, Nopember 2000: 162 – 173
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/
168
(konsumen) memahami cara perhitungan bunga yang lebih mudah /sederhana.
Modifikasi suku bunga efektif tersebut disebut suku bunga flat. Dalam suku bunga
flat pun dibagi menjadi suku bunga flat in advance (pembayaran angsuran di depan)
dan suku bunga flat in arrear (pembayaran angsuran di belakang). Pembagian ini
sejalan pembagian suku bunga efektif in advance dan suku bunga efektif in arrear
yang sudah kita bahas di depan.
Sebelum menghitung suku bunga flat dari suatu pinjaman , kita hitung terlebih
dahulu adalah angsuran dari pinjaman tertentu dengan menggunakan suku bunga
efektif in advance maupun in arrear, setelah angsuran dapat ditentukan besarnya
dari perhitungan suku bunga efektif barulah angsuran tadi kita masukan dalam
rumusan sebagai berikut :
(angsuran x c) – pokok pinjaman awal
suku bunga flat = x 100 %
pokok pinjaman awal x ( c / 12 )
Misalkan kita ingin menghitung suku bunga flat dari pinjaman Rp.
100.000.000,dengan suku bunga efektif 24% in arrear (pembayaran angsuran di
belakang) per tahun, dengan periode pembayaran angsuran 24 bulan. Langkah
pertama adalah menghitung besar angsuran dengan rumusan:
pokok pinjaman 100.000.000
angsuran = =
1-(1+b) –c /b 1- (1+0,02) –24 / 0,02
maka jumlah angsurannya adalah Rp. 5.287.109,73 per bulan.
Langkah kedua adalah menghitung suku bunga flat :
( angsuran x c ) – pokok pinjaman awal
suku bunga flat =
pokok pinjaman awal x (c/12)
Rp.( 5.287.109,73 x 24) - 100.000.000
= x 100 %
Rp. 100.000.000 x ( 24/12 )
= 13,45 %
Dari contoh diatas dapat diketahui bahwa apabila kita meminjam Rp.
100.000.000 dengan suku bunga majemuk 24% selama 24 bulan (suku bunga efektif
bulanan) menghasilkan suku bunga flat sebesar 13,45%. Artinya kalau kita
mendapat tawaran pinjaman dengan suku bunga flat sebesar 13,45% dan suku
bunga efektif bulanan sebesar 24% akan menghasilkan jumlah angsuran per bulan
yang sama. Akan tetapi apabila masa angsuran kita rubah dari 24 bulan menjadi 12
bulan, 36 bulan dan seterusnya, apakah suku bunga efektif juga menghasilkan
angka suku bunga flat sebesar 13,45%. Untuk menjawabnya marilah kita tabel
berikut ini dengan contoh soal yang sama yaitu pinjaman Rp. 100.000.000 dan suku
bunga efektif bulanan 24 % dengan masa angsuran yang berbeda.
Tinjauan atas Suku Bunga dan Dampaknya pada Keputusan Investasi dan Pembiayaan
(Devie)
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/
169
TABEL 5
Besaran Suku Bunga Flat pada Suku Bunga Efektif 24% dalam
Beberapa Periode
Periode
Angsuran
Angsuran Berdasar
Suku Bunga Efektif
Suku Bunga Efektif Suku Bunga Flat
12 bulan 9.455.959,66 24 % 13,47 %
24 bulan 5.287.109,73 24 % 13,45 %
36 bulan 3.923.285,26 24 % 13,75 %
48 bulan 3.260.183,55 24 % 14,12 %
60 bulan 2.876.796,58 24 % 14,52 %
Sumber: diolah penulis
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dengan perubahan periode waktu
angsuran, maka suku bunga efektif sebesar 24 % akan menghasilkan angka suku
bunga flat yang berbeda. Pada periode 12 bulan suku bunga flat sebesar 13,47% per
tahun, dan pada periode 24 bulan menurun menjadi 13,45 % (turun 0,02% per
tahun), tetapi begitu memasuki periode 36 dan seterusnya akan meningkat. Lebih
ekonomis kalau kita meminjam uang selama 2 tahun atau 24 periode angsuran
karena berapapun angka suku bunga efektif ditentukan akan menghasilkan suku
bunga flat yang lebih kecil dibanding dengan periode waktu yang lain. Untuk
melihat lebih jelas, trend kenaikan suku bunga flat dengan pertambahan periode
waktu pada tingkat suku bunga efektif 24 %, dapat dilihat pada gambar 1 untuk
masa 20 tahun dan gambar 2 untuk masa 100 tahun.
GAMBAR 1
Perkembangan Suku Bunga Flat terhadap Suku Bunga Efektif
Selama 20 Tahun
0 . 0 0 0 0 %
5 . 0 0 0 0 %
1 0 . 0 0 0 0 %
1 5 . 0 0 0 0 %
2 0 . 0 0 0 0 %
S U K U
B U N G A
F L A T
1
5
9
13
17
T A H U N
P E R K E M B A N G A N S U K U B U N G A F L A T S E L A M A
2 0 T A H U N D E N G A N T I N G K A T S U K U B U N G A
E F E K T I F 2 4 %
S e r i e s 1
Sumber: diolah penulis
Dari gambar 1 dapat dilihat trend kenaikan suku bunga flat selama 20 tahun
pada suku bunga efektif 24 %. Jadi wajar kalau para pelaku bisnis menawarkan
Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, Nopember 2000: 162 – 173
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/
170
kredit kepada anda dengan suku bunga flat yang lebih besar bila periode
pembayarannya lebih panjang, akan tetapi mereka tidak melihat bahwa pada
periode 2 tahun atau 24 bulan mestinya menghasilkan angka suku bunga flat yang
lebih rendah. Para konsumen haruslah waspada dengan tawaran kredit
menggunakan suku bunga flat, karena apabila kita ingin melunasi pinjaman
sewaktu-watu atau sebelum masa pinjaman habis, maka yang berlaku untuk
menghitung sisa pokok pinjaman yang harus dilunasi adalah dengan menggunakan
perhitungan suku bunga efektif. Akan tetapi pada masa berakhirnya masa
pinjaman besarnya sisa pokok pinjaman sama-sama menjadi Rp. 0 baik
menggunakan suku bunga efektif maupun suku bunga flat.
Dalam gambar 2 dapat dilihat dengan lebih jelas apabila suku bunga flat
dihitung selama 100 tahun pada tingkat suku bunga efektif 24 %. dimana secara
grafis dapat dilihat bahwa pada masa-masa tertentu suku bunga flat meningkat
tajam, dan pada masa-masa lain cenderung melandai. Pada periode 1 sampai
dengan 3 tahun suku bunga flat berkisar pada angkar 13%, pada periode 4 sampai
dengan 6 tahun suku bunga flat berkisar 14%, pada periode 7 sampai dengan 8
berkisar 15%, pada periode 9 sampai dengan 11 tahun berkisar 16%, pada periode 12
sampai dengan 14 berkisar 17%, pada periode 15 sampai dengan 18 berkisar 18%,
pada periode 19 sampai dengan 24 tahun berkisar 19%. pada periode 25 sampai
dengan 33 berkisar 20%, pada periode 34 sampai dengan 49 tahun berkisar 21%,
pada periode 50 sampai dengan 99 tahun dan pada 100 tahun menjadi 23 %. Hal ini
menunjukkan semakin panjang periodenya semakin landai besar suku bunga flat,
sehingga memberikan implikasi bagi pelaku bisnis untuk mencari masa periode
pinjaman yang menunjukan angka suku bunga flat yang menukik tajam, dibanding
pada periode suku bunga flat melandai.
GAMBAR 2
Perkembangan Suku Bunga Flat Terhadap Suku Bunga Efektif
Selama 100 Tahun
P E R K E M B A N G A N S U K U B U N G A
F L A T P A D A T I N G K A T S U K U
B U N G A E F E K T IF 2 4 %
0 . 0 0 0 0 %
5 . 0 0 0 0 %
1 0 . 0 0 0 0 %
1 5 . 0 0 0 0 %
2 0 . 0 0 0 0 %
2 5 . 0 0 0 0 %
1
18
35
52
69
86
T A H U N
SUKU BUNGA FLAT
S e r i e s 1
Sumber : diolah penulis
Tinjauan atas Suku Bunga dan Dampaknya pada Keputusan Investasi dan Pembiayaan
(Devie)
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/
171
2.3.1 Perbandingan suku bunga flat in advance dan in arrear
Dana yang digunakan oleh borrower untuk membiayai investasi disebut biaya
penggunaan dana. Seperti biaya produksi yang digunakan dalam proses produksi
harus seefisien mungkin, maka dari itu biaya penggunaan dana hendaknya
menghasilkan angka yang sangat optimal sehingga menghasilkan tingkat
pengembalian yang lebih besar (Weston and Brigham, 1993). Suku bunga flat selain
berfungsi untuk memudahkan pelaku bisnis dalam mengadakan transaksi hutang
piutang, juga berfungsi untuk mencari pada periode berapakah suku bunga efektif
akan menghasilkan angka suku bunga flat yang terkecil. Karena kecilnya angka
suku bunga flat akan membawa dampak pada rendahnya biaya penggunaan dana,
dan sebaliknya mencari angka suku bunga flat tertinggi untuk memperoleh tingkat
hasil yang diharapkan.
Besar kecilnya angka suku bunga flat in advance dan in arrear merupakan
sesuatu yang patut dipertimbangkan oleh pelaku bisnis karena kedua-duanya dapat
dihasilkan dengan angka suku bunga efektif yang sama. Banyak orang yang
terkecoh, karena dia berfikir angka suku bunga flat in advance yang ditawarkan
sangat kecil sekali dibanding angka suku bunga flat in arrear, padahal suku bunga
flat tersebut dihasilkan suku bunga efektif yang sama. Berikut ini adalah tabel yang
menunjukan perbedaan besar suku bunga efektif yang dikonversi menjadi suku
bunga flat baik in advance maupun in arrear. Misalkan, kita menghitung suku
bunga flat dengan suku bunga 18% efektif dan beberapa pilihan periode angsuran
mulai dari 1 tahun, 2 tahun , dan 3 tahun , pembayaran angsuran boleh dibayar di
depan (in advance) dan di belakang (in arrear).
TABEL 6
Perbandingan Suku Bunga Flat dan Efektif
suku bunga efektif 18%
suku bunga flat periode in advance in arrear
satu tahun 8,39 % 10,02 %
dua tahun 9,02 % 9,91 %
tiga tahun 9,41 % 10,05 %
empat tahun 9,73 % 10,25 %
lima tahun 10,02 % 10,47 %
Sumber : diolah penulis
Dari tabel tersebut menunjukkan angka suku bunga flat in advance selalu lebih
kecil dibanding suku bunga flat in arrear, hal ini membuat para pelaku bisnis selalu
menggunakan senjata suku bunga flat in advanve untuk meningkatkan penjualan
mereka melalui penawaran penjualan kredit. Padahal, kalau kita mengambil kredit
dengan suku bunga flat in arrear juga dikenakan suku bunga efektif yang sama.
Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, Nopember 2000: 162 – 173
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/
172
2.4 Suku Bunga Floating
Ketika kita mendapat tawaran pembiayaan, pasti diberi informasi bahwa suku
bunga yang berlaku untuk pinjaman adalah suku bunga floating (suku bunga
mengambang), artinya suku bunga yang ditentukan secara efektif untuk
menghitung besaran angsuran yang harus dibayar akan selalu berubah sesuai
dengan kondisi suku bunga di pasar. Apabila suku bunga di pasar naik maka suku
bunga yang dipakai untuk menghitung besaran angsuran dari sisa pokok pinjaman
akan naik sehingga membawa konsekuensi besaran angsuran juga akan meningkat
dan sebaliknya. Oleh karena itu, kita harus senantiasa menanyakan dalam interval
waktu berapa dan interval suku bunga berapa, besaran angsuran kita akan
dihitung kembali. Apabila, suku bunga yang ditentukan untuk menentukan besaran
angsuran bersifat mengikat sampai batas waktu kredit, maka suku bunga tersebut
disebut suku bunga tetap (fixed rate).
Suku bunga mengambang membawa konsekuensi pada perubahan besaran
biaya penggunaan dana disisi borrower dan perubahan tingkat hasil yang
diharapkan pada sisi lender. Oleh karena fluktuasi suku bunga hendaknya harus
dibatasi karena membawa dampak pada ketidakpastian keputusan investasi dan
pembiayaan. Untuk mengantisipasi fluktuasi suku bunga terhadap biaya
penggunaan dana dan tingkat hasil yang diharapkan, dapat digunakan dua cara.
Cara pertama dengan menentukan suku bunga tetap selama periode investasi
maupun pembiayaan dengan angka suku bunga yang lebih tinggi dari suku bunga
pasar.Cara kedua dengan membatasi angka suku bunga relevan baik kenaikan
maupun penurunan suku bunga pasar selama periode investasi dan pembiayaan.
3. PENUTUP
Memahami suku bunga merupakan keharusan bagi setiap pelaku bisnis baik
sebagai pelaku yang kelebihan dana (investor) maupun sebagai pelaku yang
kekurangan dana (debitor). Bagi Investor akan sangat membantu memilih
alternatif-alternatif investasi yang lebih menguntungkan, dan bagi debitor akan
berguna dalam mengambil keputusan pembiayaan guna mendanai investasi yang
akan dilakukan agar menghasilkan biaya modal yang murah. Demikian tulisan ini
dibuat, semoga bermanfaat dalam mengambil keputusan investasi maupun
pembiayaan.
DAFTAR PUSTAKA
Brealey, Richard A., Stewart C. Myers, Alan J. Marcus (1999). Fundamental of
Corporate Finance. McGraw-Hill Company.
Emery, Finnerty (1997). Principle of Financial Management. Prentice Hall.
Gitman, Lawrence J. (2000). Principle of Managerial Finance. Addison Wesley
Publishing Company.
Tinjauan atas Suku Bunga dan Dampaknya pada Keputusan Investasi dan Pembiayaan
(Devie)
Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra
Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting/
173
Ross, Stephen A., Randolph W. Westwefield, and Jeffrey Jaffe (1996). Fundamental
of Corporate Finance. Mc Graw-Hill Companies.
Weston, J. Fred and Eugene F. Brigham (1993). Essentials of Managerial Finance.
Dryden Press.

CONTOH SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS ANGGARAN TERHADAP PRESTASI MANAJER PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN
PADA PERUSAHAAN PERAKITAN MOBIL MASA DEPAN
DI BEKASI







Skripsi
Diajukan untuk memenuhi tugas-tugas dan
syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi















Di susun oleh :


Nurcholis Mualim


Nomor pokok :045716
Jurusan :PENDIDIKAN EKONOMI
Program studi:AKUNTANSI



UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2007
Lampiran 2 : Contoh Tanda Persetujuan
TANDA PERSETUJUAN
Judul Skripsi : PENGARUH KUALITAS ANGGARAN TERHADAP PRESTASI MANAJER PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN PADA PERUSAHAAN PERAKITAN MOBIL MASA DEPAN DI BEKASI
Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Malang, ……………………. 200 ……
Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,



(…………………..) (………………………)

Mengetahui

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Ketua,

(Dra. Nevi Danila, MBA, Ph.D)
Nik.P3.M.202.710.123

Back
Lampiran 3 : Contoh Curriculum Vitae

CURRICULUM VITAE
Nama : Nurcholis Mualim
Tempat dan tanggal lahir : Tanjungpandan, 25 Februari 1985
Jenis kelamin : Laki-laki
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Alamat :
Nama orang tua :
Pekerjaan orang tua : Pengusaha
Riwayat pendidikan : 1. SD berijasah tahun 1992
2. SMP berijasah tahun 1995
3. SMA berijasah tahun 1998
Hasil karya tulis/research : 1. Tahun 2000 penelitian pada koperasi SAE Kecamatan Pujon dengan judul :
“PELAKSANAAN ADMINSTRASI SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI SAE DI KECAMATAN PUJON KABUPATEN MALANG”
2. Tahun 2003 penelitian pada Perusahaan Perakitan Mobil Masa Depan di Bekasi dengan judul :
“PENGARUH KUALITAS ANGGARAN TERHADAP PRESTASI MANAJER PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN PADA PERUSAHAN PERKAITAN MOBIL MASA DEPAN DI BEKASI”.

Back
Lampiran 4 : Contoh Kata Pengantar
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul : “PENGARUH KUALITAS ANGGARAN TERHADAP PRESTASI MANAJER PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN PADA PERUSAHAAN PERAKITAN MOBIL MASA DEPAN DI BEKASI”.
Penelitian ini ingin mengetahui dan menguji pengaruh kualitas anggaran terhadap prestasi kerja. Seperti yang telah diketahui, bahwa anggaran memiliki beberapa karakteristik yang penerapannya dapat berbeda antara satu perusahaan dengan lainnya. Berhasilnya sistem anggaran pada suatu perusahaan belum tentu berhasil pada perusahaan lainnya. penelitian ini akan menguji beberapa faktor kualitas anggaran terhadap prestasi manajer pusat pertanggung jawaban pada perusahaan mobil Masa Depan di Bekasi.
Mulai perencanaan sampai dengan penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan-bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak sebagai berikut :
Yang terhormat Ibu Dra. Nevi Danila, MBA, Ph.D, selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkuçeçwara Malang.
Yang terhormat Bapak ………, selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar memberikan petunjuk serta bimbingan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Yang terhormat Bapak A. Abdullah Amir, selalu pimpinan Perusahaan Perakitan Mobil Masa Depan di Bekasi.
Yang terhormat Bapak dan Ibu dosen yang telah mengasuh serta memberikan bekal ilmu, selama penulis kuliah pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkuçeçwara di Malang.
Yang terhormat kedua rekan-rekan penulis yang telah membantu dalam rangka penyelesaian skripsi ini.
Yang terhormat Bapak dan Ibu orang tua yang telah memberikan dorongan dan doa restu, baik moral maupun material selama penulis menuntut ilmu.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuan tersebut di atas. Skripsi ini tentu saja masih jauh dari sempurna, sehingga penulis dengan senang hati menerima kritik demi perbaikan. Kepada peneliti lain mungkin masih bisa mengembangkan hasil penelitian ini pada ruang lingkup yang lebih luas dan analisis yang lebih tajam. Akhirnya semoga skripsi ini ada manfaatnya.

Malang, 200….
Penulis,

(Ayuhaza. S)

Back
Lampiran 5: Contoh Daftar Isi Skripsi
DAFTAR ISI


Halaman
KATA PENGANTAR

v
DAFTAR ISI

viii
DAFTAR TABEL

x
DAFTAR GAMBAR

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

xiv

BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Permasalah

1
2. Rumusan Permasalah

4
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

6

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
1. Kerang Teori

8
a. Pengertian Anggaran

8
a. Karakteristik Anggaran

9
b. Pusat Pertanggungjawaban

15
c. Pengertian Prestasi Manajer

20
d. Pengukuran Prestasi Manajer

28
e. Hubungan Kualitas Anggaran dengan Prestasi Manajer

42
f. Model Teori

46
2. Hipotesis Penelitian*

46
BAB III : METODE PENELITIAN **
1. Jenis Penelitian

48
2. Peubah dan Pengukuran

49
3. Populasi dan Penentuan Sampel ***

53
4. Metode Pengumpulan Data

58
5. Metode Analisis

60

BAB IV : HASIL-HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN
1. Penyajian Data
a. Gambaran Umum Perusahaan

70
b. Struktur Organisasi (jika diperlukan)

72
c. Diskripsi Responden

73
d. Sistem Penilaian Prestasi

73
e. Deskripsi Variabel-variabel

77
2. Analisis Data dan Interpretasi

79
a. Uji Hipotesis I

80
b. Uji Hipotesis II

82
c. ………….
d. Interpretasi Hasil Penelitian

83

BAB V : PENUTUP
1. Simpulan

130
2. Saran

132

LAMPIRAN-LAMPIRAN

133

DAFTAR PUSTAKA

191

Keterangan :
* Berlaku untuk penelitian yang menguji hipotesis
** Berlaku untuk semua jenis penelitian
*** Untuk penelitian yang tidak menggunakan populasi dan sampel, diganti dengan sumber data penelitian

Back
Lampiran 6 : Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL
Tabel :

Halaman
1. Gambar Populasi dan Sampel

56
2. Jumlah Karyawan

71
3. Pendidikan Manajer

72
4. Dan seterusnya

75

Back
Lampiran 7: Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR
Gambar :

Halaman
1. Model Konsep

45
2. Model Teori

45
3. Model Hipotesis

46

Back
Lampiran 8 : Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran :

Halaman
1. Analisis Regresi

133
2. Matrik Korelasi

147
3. Dan seterusnya

151
Lampiran 9 : Contoh Out Line Skripsi (Menguji Hipotesis)
OUT LINE

PENGARUH KUALITAS ANGGARAN TERHADAP PRESTASI
MANAJER PUSAT PERTANGGUNG JAWABAN
PADA PERUSAHAAN PERAKITAN MASA DEPAN
DI BEKASI
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Permasalahan
2. Rumusan Permasalahan
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
1. Kerangka Teori
a. Pengertian Anggaran
b. Karakteristik Anggaran
c. Pusat Pertanggung jawaban
d. Pengertian Prestasi Manajer
e. Pengukuran Prestasi Manajer
f. Hubungan Kualitas Anggaran Dengan Prestasi
g. Model Teori
BAB III : METODE PENELITIAN *
1. Jenis Penelitian
2. Peubah dan Pengukuran
3. Populasi dan Penentuan Sampel **
4. Metode Pengumpulan Data
5. Metode Analisis
BAB IV : HASIL-HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN
1. Penyajian Data
2. Analisis Data dan interpretasi
BAB V : PENUTUP
1. Simpulan
2. Saran

Keterangan
* Berlaku untuk semua jenis penelitian
** Untuk penelitian yang tidak menggunakan populasi dan sampel, diganti dengan sumber data penelitian.

Back
Lampiran 10 : Contoh Out Line (selain menguji hipotesis)
OUT LINE

ANALISIS ANGGARAN UNTUK MENILAI PRESTASI MANAJER PUSAT
PERTANGGUNG JAWABAN PADA PERUSAHAAN PERAKITAN MASA DEPAN DI BEKASI
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Permasalahan
2. Rumusan Permasalahan
3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
1. Kerangka Teori
a. Pengertian Anggaran
b. Karakteristik Anggaran
c. Penyusunan Anggaran
d. Metode Penelitian Anggaran
e. Pusat Pertanggungjawaban
f. Pengertian Prestasi Manajer
g. Penilaian Prestasi Manajer
2. Model Teori

BAB III : METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Peubah dan Pengukuran
3. Sumber Data Penelitian
4. Metode Pengumpulan Data
5. Metode Analisis
BAB IV : HASIL-HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN
1. Penyajian Data
2. Analisis Data dan Interpretasi

BAB V : PENUTUP
1. Simpulan
2. Saran

Back
Lampiran 11 : Contoh Out Line Rancangan Penelitian (Menguji hipotesis)
1. Rencana Judul : PENGARUH KUALITAS ANGGARAN TERHADAP PRESTASI MANAJER PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PADA PERUSAHAAN PERAKITAN MASA DEPAN DI BEKASI.

2. Latar Belakang Permasalahan

3. Rumusan Permasalahan

4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

5. Tinjauan Pustaka
a. Kerangka Teori
1) Pengertian Anggaran
2) Karakteristik Anggaran
3) Pusat Pertanggungjawaban
4) Pengertian Prestasi Manajer
5) Pengukuran Prestasi Manajer
6) Hubungan Kualitas Anggaran dengan Prestasi Manajer
7) Model Teori
b. Hipotesis Penelitian

6. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
b. Peubah dan Pengukuran
c. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
d. Metode Pengumpulan Data
e. Metode Analisis

7. Daftar Pustaka

8. Rencana Pelaksanaan Penelitian

Back
Lampiran 12 : Contoh Out Line Rancang Penelitian (selain menguji hipotesis)
1. Rencana Judul : ANALISIS ANGGARAN UNTUK MENELITI PRESTASI MANAJER PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PADA PERUSAHAAN PERAKITAN MASA DEPAN DI BEKASI

2. Latar Belakang Permasalahan

3. Rumusan Permasalahan

4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

5. Tinjauan Pustaka
a. Kerangka Teori
1) Pengertian Anggaran
2) Karakteristik Anggaran
3) Penyusunan Anggaran
4) Metode Penelitian Anggaran
5) Pusat Pertanggungjawaban
6) Pengertian Prestasi Manajer
7) Penelitian Prestasi Manajer
b. Model Teori

6. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
b. Peubah dan Pengukuran
c. Sumber Data Penelitian
d. Metode Pengumpulan Data
e. Metode Analisis

7. Daftar Pustaka

8. Rencana Pelaksanaan Penelitian

Back
Lampiran 13 : Contoh Abstraksi dalam bahasa Inggris
ABSTRACT

In particular, this study examined the relationship between the fundamental factors with expected return through the market risk. The study based upon an analysis of the 208 firms whose financial statement data for micro fundamental factors were available on the Jakarta Stock Exchange for year 1996 - 2000. While macroeconomic fundamental factors were available on the Indonesia Bank data and Indonesia Capital Market Directory.
This study used SEM (Structural Equation Modeling) analysis method. The reason was the Structural Equation Modeling examined a series of dependent relationship simultaneously. It was particularly useful because this study based upon one dependent variable become an independent variable in subsequent dependent relationship.
Micro fundamental factors consist of dividend payout, growth leverage, liquidity, asset size, variability of earning, while macroeconomic fundamental factors consist of inflation, interest, exchange rate, GDP (Gross Domestic Product).
The first result presented the domination of micro fundamental factors as predictor of market risk and expected return rather than macroeconomic fundamental factors. Secondly, micro fundamental factors and macroeconomic fundamental factors were superior as prediction of market risk rather than expected return. Thirdly, dividend payout was superior among micro fundamental factors and inflation was superior among macroeconomic fundamental factors as predictor of market risk and expected return. The last finding of the study presented market risk had relationship with expected return negatively. This result was not consistent with the theories of Keown et al., (1996), Van Horne and Wachowitcz (1995), Brigham and Gapenski, (1994), Husnan (1994) and Mukherji, Dhatt and Kim (1997) that market risk has positive relation with expected return.
The limitation of this study were the first till the fifth models for the negative result s of the relationship between market risk and expected return based upon recession period 1996 - 2000. The question is: did the study has the same result when the study hold on before recession period? Moreover, the first step of this study did not measure relationship between macroeconomic fundamental factors and micro fundamental factors although in the real business, micro fundamental factors always influenced by macroeconomic fundamental factors.

Keywords: Market risk, expected return, micro fundamental factors, macroeconomic fundamental factors, dividend payout, inflation, exchange rate.

Back
Lampiran 13 : Contoh Abstraksi dalam bahasa Indonesia
ABSTRAK

Penelitian yang besifat diskriptif dengan pendekatan kualitatif ini yang mengambil wilayah penelitian di Jawa Timur. Sedangkan sample daerah penelitian adalah Kabupaten Gresik, Mojokerto, Jombang, Sidoarjo, Pasuruan, Blitar, Kota Malang, dan Surabaya. Yang hendak dikaji dalam penelitian ini adalah seberapa besar kebutuhan pasar ekspor yang dapat dilayani oleh UKM (Usaha Kecil Menengah) dan Koperasi, standard dan mutu yang bagaimana yang diminta oleh importer luar negeri, kendalan apa saja yang dihadapi UKM dan Koperasi dalam upaya memenuhi permintaan pasar ekspor?
Realitas hasil penelitian menunjukkan bahwa UKM dan Koperasi masih banyak menghadapi kelemahan yaitu kurangnya pengatahuan teknologi produksi dan kontrol kualitas, kurangnya pengetahuan di bidang pemasaran, kemampuan Sumber daya Manusia nya masih rendah dan kurangnya pengetahuan dalam hal manajemen organisasi.

Kata kunci: UKM dan koperasi, pasar ekspor

TIPS MENULIS SKRIPSI

Tidak dipungkiri lagi, menulis (tulisan ilmiah) bagi mahasiswa S1 merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah, minimal menyita waktu, khususnya bila tulisan ilmiah tersebut dievaluasi dan dipresentasikan.

Bentuk tulisan ilmiah yang secara formal dievaluasi dan dipresentasikan dalam penilaiannya di Jurusan Teknik Sipil UPH adalah membuat LAPORAN KERJA PRAKTEK (setelah minimal terkumpul 100 sks) dan SKRIPSI / LAPORAN TUGAS AKHIR MAGANG atau yang sejenisnya, yang menjadi syarat memperoleh gelar sarjana di level S1.

Laporan kerja praktek relatif tidak menjadi masalah karena tujuan utama adalah untuk melihat pengalaman mahasiswa peserta dalam mendapatkan wawasan bidang nyata di dunia konstruksi di luar kelas. Enaknya lagi yaitu di Jurusan kami bahwa pembuatan laporan kerja praktek tersebut dapat dikerjakan kelompok (maksimum dua orang). Kebetulan saya ditugaskan sebagai pembimbing kerja praktek.

**tentang mengerjakan berkelompok**

Dengan mengerjakan secara berkelompok tersebut, tentunya tidak bisa diketahui apakah tulisan tersebut dikerjakan bersama-sama atau hanya seorang saja yang aktif , sedang yang lainnya pasif. Tetapi karena penilaiannya adalah didasarkan pada presentasi dan tanya jawab secara oral (langsung), dimana laporan tertulis itu dijadikan dasar pertanyaan-pertanyaan yang diberikan, maka dapat diketahui: mana dari mahasiswa tersebut yang aktif atau pasif atau bahkan tidak melakukan kerja praktek sama sekali (berbohong). Prakteknya di UPH, sudah ada mahasiswa yang digagalkan karena dari presentasi oral dapat diketahui bahwa ternyata mahasiswa tersebut tidak melaksanakan kerja praktek yang sebenarnya (sudah ada dua orang), lalu yang mengulang karena meskipun sudah melakukan kerja praktek, tetapi ternyata tidak memahami apa-apa yang ada di tempat kerja prakteknya (ada dua orang juga).

SKRIPSI (dan tugas akhir lainnya ) relatif lebih susah karena harus dikerjakan mandiri, tentunya dibantu oleh pembimbing skripsi yang bebas dipilih oleh mahasiswa (bila disetujui).

Dalam praktek, pembuatan skripsi adalah momok karena menyita waktu dan perhatian dari mahasiswa dalam membuatnya, selain itu juga kadang-kadang dijumpai bahwa meskipun dikerjakan cukup lama (berbulan-bulan) tapi hasilnya tidak begitu menggembirakan. Kadang perlu 1 semester atau 2 semester atau bahkan lebih, dan jika lebih terpaksa ganti judul dan ganti pembimbing. Jelas dengan pertambahan waktu tersebut biaya yang dikeluarkan mahasiswa menjadi berlipat-lipat. Kasihan orang-tuanya.

Karena dianggap sebagai penghambat kelulusan maka ada beberapa universitas (program studi) mencoba menghilangkannya dan mengganti dengan tugas-tugas di kelas. Jika anda menemukan kondisi seperti itu, coba amati : pasti jumlah muridnya banyak, mereka (yg membuat kebijaksanaan skripsi dihapus) sebenarnya kesulitan cari dosen pembimbing. Skripsi jadi lama, atau mutunya jadi dipertanyakan. Takut dianggap lulusannya sedikit maka skripsi dihapus. Jadi orientasi penyelenggaranya hanya berpikir jumlah kelulusan meningkat, tapi mutu dipertanyakan.

kemampuan seseorang dalam menuangkan gagasan secara tertulis merupakan representasi dari kualitas intelektualnya, karena melalui tulisan atau karya tulis (dalam bentuk apapun) seseorang mewujudkan pikirannya. … Dari tulisan memang akan kelihatan logika berpikir seorang. Apakah subjek, predikat dan objeknya jelas, atau kalimatnya kacau. Dengan menulis, seseorang belajar berpikir secara eksak dan padat. (Dedi Supriadi 1997)

Kesulitan membuat skripsi juga dirasakan penulis sewaktu menjadi mahasiswa. Jika mau mengingat kembali, maka lamanya waktu studi dulu adalah akibat penulisan tugas akhir, baik sewaktu jadi mahasiswa S1 di UGM maupun mahasiswa S2 di UI. Bahkan pada saat-saat awal jadi dosenpun kadang masih susah untuk mengevaluasi tulisan skripsi mahasiswa. Khususnya untuk menentukan apakah tulisannya baik atau buruk. Paling-paling dilihat tampilannya, formatnya atau bila ketemu kesalahan dalam ejaan atau kalimat.

Tetapi dengan berjalannya waktu, setelah cukup banyak mencoba untuk meneliti, menulis dan menerbitkan buku, akhirnya dapat diambil suatu kesimpulan bahwa sebenarnya menulis (baik skripsi atau lainnya) adalah relatif mudah jika sudah tahu tip-tip yang penting.

Langkah-langkah atau tip penting yang dimaksud adalah :
Mampu melihat dan memilih masalah yang akan ditulis. Ini merupakan hal yang paling penting dari suatu SKRIPSI dan membedakan dengan menulis pada umumnya. Bagaimanapun skripsi adalah suatu bentuk karya tulis ilmiah yang mana mahasiswa diharapkan dapat berpikir ilmiah dengan membuat suatu penelitian sebagai objeknya. Untuk itu yang perlu diperhatikan adalah hal-hal yang akan sampaikan berikut.
“APA” masalahnya tersebut, darimana anda mengetahui bahwa itu menjadi suatu masalah. Jika informasi tersebut diperoleh dari suatu studi pustaka berdasarkan jurnal-jurnal canggih up-to-dated maka tentunya lebih mudah meyakinkan orang lain bahwa masalah tersebut cukup baik untuk dibahas. Tetapi jika hasil pemahaman subyektif atau hasil pengamatan empiris pribadi belaka maka tentunya perlu data-data pendukung yang dibuat yang lebih banyak sehingga orang dapat yakin bahwa itu memang masalah yang patut dibahas (kerja lebih banyak).
“MENGAPA” anda memilih masalah tersebut, karena dosen pembimbingnya yang memilihkannya, atau karena anda menyukai bidang dimana masalah tersebut berada, tentu akan membedakan strategi anda mengerjakan tugas SKRIPSI tersebut. Sebaiknya usahakan anda memilih karena anda memang menyenangi bidang dimana masalah tersebut ada. Untuk itu, apakah anda menguasai persoalan atau tidak itu tidak menjadi masalah. Jika anda menguasai persoalan , misalnya tentang pemrograman, maka tentu akan mempermudah anda menyelesaikan tugas itu. Tapi jika tidak, maka itu merupakan kesempatan berharga anda untuk mendapat knowledge yang lain (mendapat ilmu baru), meskipun itu perlu ekstra tenaga.


Ngelmu iku kelakone kanthi laku.
( indonesianya : menguasai ilmu itu perlu usaha keras, ingat cerita silat jawa: perlu bertapa dihutan-hutan atau di tempuran sungai agar digdaya ).

Jika anda tidak tahu apa-apa (netral terhadap masalah tersebut) maka usahakan bahwa masalah tersebut dipahami oleh dosen pembimbing. Jika masalah itu yang memberi adalah dosen, maka diharapkan dosen tersebut juga tahu bagaimana dengan masalah tersebut. Jika benar-benar nggak tahu tentang masalah yang akan dipilih, maka pilihlah dosen pembimbing yang anda tahu kemampuannya, yang anda anggap dapat membimbing anda (anda punya respek terhadap dia).
“BAGAIMANA” masalah tersebut akan dapat diselesaikan, ini tentu memperkirakan ilmu-ilmu apa yang diperlukan untuk memecahkan massalah tersebut. Bisa melihat publikasi sebelumnya. Apakah untuk itu perlu uji eksperimental, penyelesaian parametris atau pemrograman atau yang lain. Kira-kira anda mempunyai keyakinan mampu atau tidak dengan itu. Itu konsekuensinya biaya dan waktu lho.
“BILAMANA” masalah tersebut terpecahkan , apa yang kira-kira anda dapatkan. Bila anda tahu apa yang dapat anda berikan jika masalah tersebut terselesaikan maka ini mendukung kepercayaan diri bahwa solusi dari SKRIPSI ini akan berharga. Bahkan kalau PD maka dapat diinformasikan ke teman-teman lain, misal ke seminar dsb. Menambah kepercayaan diri, juga nilai tambah jika membuat lamaran kerja.
Mampu memformulasikan MASALAH yang dipilih. Jika telah mempunyai alasan yang kuat tentang suatu masalah maka untuk realitas kerjanya maka usahakan masalah tersebut diformulasikan dalam bentuk tulisan pendek. Dalam hal ini dalam bentuk ABSTRAK. Kaget ya ? . Khan biasanya bikin abstract jika tulisan sudah selesai, itu jika abstract diterjemahkan sebagai rangkuman. Lha inilah bedanya, pengalaman dulu yang mengatakan bahwa abstrak dibuat setelah selesai dikerjakan, itu SALAH. Jika kondisinya demikian maka pengerjaan skripsi anda belum berbentuk, bisa liar, bisa kesana-kemari, tidak jelas, bisa lama. Kenapa ? Karena spesifikasinya belum ada (belum jelas/samar). Dengan membuat ABSTRACT terlebih dahulu maka anda sudah berusaha memfokuskan pikiran ke masalah tersebut yaitu dengan menuliskannya. Apa abstract tersebut kaku, ya enggak. Rubah-sedikit-sedikit ya nggak apa, tetapi dengan membuat abstract, kita tahu : o000 ada perubahan, mengapa, tentunya agar lebih baik lagi. TERKENDALI.
Dalam membuat abstrak tersebut, perlu untuk membagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu tahapan INTRO: yaitu mengenalkan masalah, apa, mengapa, dan batasan-batasannya (nanti jadi BAB 1 dan BAB2); tahapan PROGRES: yaitu tentang bagaimana masalah tersebut dicoba dipecahkan, termasuk juga pembahasannya (nanti jadi BAB 3 dan BAB4); dan tahapan KESIMPULAN tentang bilamana masalah dapat terpecahkan (nanti jadi BAB5).
Evaluasi ABSTRACT bersama dosen pembimbing. Apakah abstract sudah menggigit. Bila perlu bisa juga dimasukkan ke seminar atau minta pendapat orang lain yang kritis. Tangkap masukan yang diberikan, evaluasi atau diskusikan dengan dosen. Jika mantap maka dapat dilanjutkan. Ingat, mutu tidaknya suatu hasil penelitian (skripsi) dapat dengan mudah dibaca dari abstract-nya. Jika abstract-nya nggak ada isi-nya maka kecil kemungkinan materi skripsi yang utama juga dibaca, paling-paling disimpan digudang. Tidak membanggakan untuk ditunjukkan orang lain. Tetapi abstract yang hebat kadang-kadang bisa mengecoh.
Jika abstract sudah OK. Bisa dilanjutkan.
Jika anda sudah tahu apa masalah anda, mengapa anda memilih masalah tersebut, batasan-batasan masalah yang dipilih dan strategi penyelesaian yang akan dikerjakan maka tentunya hal itu dapat dituangkan dalam BAB 1. Penulisan BAB1 sangat penting karena menentukan luasan atau cakupan yang didiskusikan dalam bab-bab selanjutnya. Bab1 merupakan pengikat, pedoman kerja untuk bab-bab berikutnya. Jangan biasakan meniru BAB1 orang lain, belum tentu cocok. Jadi intinya Bab1 adalah pedoman kerja untuk penulisan bab-bab selanjutnya.
Untuk dapat mengerjakan skripsi sesuai dengan BAGAIMANA menyelesaikan masalah tersebut, tentu anda harus tahu lebih dahulu bagaimana strategi orang lain menangani atau bertindak terhadap masalah tersebut. Ini dapat diketahui dengan melakukan studi pustaka (BAB2), mereview publikasi orang lain dari jurnal-jurnal atau yang lainnya. Usahakan pakailah acuan jurnal-jurnal terkini (menurut salah satu profesor saya, gunakan jurnal dalam lima tahun terakhir). Tetapi bisa juga anda mengutip suatu karya yang pernah diterbitkan ratusan tahun yang lalu jika karya tersebut memang karya monumental di bidangnya. Sekali lagi, usahakan yang dijadikan referensi adalah jurnal ilmiah, bila terpaksa, baru textbooks.


Referensi dalam suatu penelitian and publikasi juga dapat menjadi indikasi kehebatan dari materi yang diteliti dan ditulis tersebut.

Jangan gunakan diktat kuliah sebagai referensi, karena kalau hanya diktat kuliah kayaknya kurang berbobot (kecuali yang telah dipublikasikan ke luar), jika hanya sekedar diktat copy-an sebaiknya hindari saja. Kecuali jika diktat itu diberikan oleh dosen yang terkenal pakar pada bidang yang dimaksud dan merupakan problem yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. **tetapi hati-hati, karena umumnya : dosen-dosen umumnya menyakinkan didepan kelasnya, tetapi kalau ketemu teman-teman sejawat-nya mejen **tak berkutik/pasif** Pengalaman menunjukkan bahwa diktat-diktat seperti itu di Indonesia hanya dibuat dari copy-and-paste aja. **kadang nggak bermutu**. Sorry nggak semua, tetapi kalau bisa cari rujukan yang dipublikasikan resmi.
Dengan memahami publikasi-publikasi yang ada tentang masalah yang dibahas tentunya dapat diambil suatu kesimpulan atau dugaan, apa-apa saja yang telah dilakukan orang.


Selanjutnya kembali ke persyaratan pembuatan skripsi (level S1) tentunya bobotnya berbeda dengan tesis (level S2) atau disertasi (level S3). Pada level S1 tidak diperlukan suatu tingkat penelitian yang orisinil seperti halnya disertasi atau kedalaman seperti level S2. Menurut pemahaman penulis : pada level S1 , mahasiswa cukup diminta belajar memahami permasalahan, mengerti alasan mengapa permasalahan tersebut perlu dibahas, mengetahui tindakan orang lain tentang masalah tersebut termasuk tahu sisi baik dan buruknya masing-masing dan dapat menerapkannya pada kasus lokal (studi kasus) serta menarik kesimpulan dari tindakan yang dikerjakannya.

Jika laporannya (skripsinya) dapat dibaca dan memperlihatkan alur logika-logika seperti di atas maka mahasiswa tersebut mestinya sudah pantas lulus level S1. Proses tersebut mencakup bab 3 - sampai bab akhir.

Pada dasarnya penulisan skripsi yang paling sulit adalah pada cara memulainya, jika sudah sampai langkah ke-10 diatas maka penulisan dapat berkembang sangat cepat, dan bab-babnya bisa berkembang. Hanya ingat bahwa bab dibatasi pada suatu tahapan yang bisa mandiri, dan ingat bahwa setiap bab satu dengan yang lainnya harus ada benang merah yang menghubungkannya (terkait).

Urutan-urutan bab, yaitu pada awal adalah intro, berkembang pada progress dan diakhiri dengan kesimpulan. Kesimpulan penting sekali, itu menunjukkan apakah penulis (mahasiswa) memahami apa yang dikerjakannya atau tidak, tergantung dari kesimpulan yang diberikan. Kesimpulan harus suatu yang spesifik tentang masalah tersebut. Apa yang terjadi , juga dengan kesimpulan dapat diketahui bahwa tulisan tersebut berguna atau tidak, bisa dilihat dari kesimpulan yang diberikan.

Ingat dalam pembuatan skripsi, ketebalan tulisan tidak bisa menjadi ukuran apakah itu berbobot atau tidak. Suatu skripsi yang tipispun jika memenuhi konsep-konsep di atas bahkan kalau dikemas dengan baik itu dapat menarik untuk dipresentasikan diforum ilmiah yang lebih luas, dan dapat dibanggakan.

O ya, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan menurut saya adalah :
Tampilan adalah nomer satu, isi baru ke dua. Jangan dibalik dan dibandingkan dengan manusia. Pengalaman menunjukkan bahwa bila tampilan (format) suatu tulisan tidak diperhatikan (jelek) maka isinya kemungkinan besar juga tidak akan dibaca. Dalam hal seperti itu, dosen penguji akan melihat-lihat lebih banyak tulisan anda, dan ada kemungkinan menemukan suatu kesalahan dari tulisan anda.
Pastikan format yang digunakan sesuai dengan petunjuk dari Institusi (ini penting), berapa margin kiri-atas dsb, ukuran font, jumlah spasis pada baris, dsb-nya. Format yang baik kadang-kadang dapat mengecoh dosen penguji yang malas, sehingga ada kemungkinan tidak akan ketemu kesalahan yang ada (bila ada). Sehingga waktu di uji **selamat**.
Tentang ISI. Kualitas kadang-kadang bersifat relatif. Tergantung dosen dsb. Tetapi yang jelas dan langsung bisa dinilai adalah KONSISTENSI. Suatu tulisan harus konsisten, antara satu bagian dan bagian yang lain dalam skripsi tersebut. Jika tidak konsisten, maka itu dapat dijadikan modal untuk menguji materi skripsi tersebut. Pendapat anda saling di adu sendiri.
Tulislah APA-APA YANG DIKUASAI saja. Jika ada hal-hal yang tidak diketahui (meski sudah usaha kesana-kemari) maka usahakan bagian tersebut dihilangkan (itu jika tidak mempengaruhi bagian-bagian lain). Jika tidak bisa maka usahakan hal tersebut di luar cakupan masalah yang diteliti. Ini penting. Ingat sebagai penulis maka seharusnya penulis menguasai tulisan yang dibuatnya. O ya, penting juga untuk mencari alasan yang bagus mengapa anda tidak perlu membahas hal tersebut (persiapan bila ada dosen yang kritis yang tahu tentang itu, tapi ini jarang terjadi, ya siapa tahu.)
Semua tabel harus ada judul tabel dan nomer tabel, semua gambar harus ada judul gambar dan nomer gambar. Konsisten baik font dan nomernya dikeseluruhan laporan. O ya, gambar yang ditampilkan pada bagian dalam tulisan hanya yang mendukung ulasan / tulisan pada bagian itu. Jika sifatnya umum dan ukurannya besar maka sebaiknya di tampilan pada lampiran.
Daftar Pustaka harus ada, ciri-ciri tulisan ilmiah adalah adanya acuan pustaka, dan penting yang harus diperhatikan bahwa yang dicantumkan pada Daftar Pustaka adalah yang diacu saja. Jangan sekedar nampang. Bagi orang awam memang kelihatannya keren, tulisannya didukung jurnal-jurnal ilmiah hebat, tapi bagi yang ngerti : apa-apaan ini, koq semuanya dicantumin, pasti penulisnya nggak baca dan tulisannya biasanya nggak berbobot (nggak tahu apa yang dituliskan, jadi biar tebal sembarangan nulis aja). Dosen penguji (yg tahu) cenderung ingin membuat pertanyaan menguji, “apa bener mahasiswa ini membaca pustak yang tercantum tersebut”. Hati-hati.
Yang terakhir, jangan segan-segan untuk membaca ulang, prinsipnya semakin banyak anda membaca ulang maka semakin kecil kemungkinan kesalahan akan timbul.


Apabila mungkin, biarkan draf anda agak sehari atau dua hari sebelum merevisinya. Hal ini akan memberi jarak mental anda dengan karya sehingga kemudian anda kembali dengan prespektif baru yang berbeda dan lebih segar. Saat itu anda bukan lagi pribadi yang sama dengan ketika anda menulis draf pertama. (Atmazaki 2006)

Selain itu dengan semakin banyak membaca ulang skripsi anda maka anda semakin memahami masalah tersebut (sebagai modal nanti waktu presentasi oral).
Ketidak-mauan membaca ulang makalah anda menunjukkan bahwa anda belum mantap dengan karya tulis yang anda buat, ada ’sesuatu’ dengan tulisan anda. Jika anda sendiri tidak mantap terhadap karya anda. Bagaimana orang lain bisa mantap. Itu prinsip menulis yang baik.

Untuk mendukung terciptanya skripsi yang baik dan akhirnya dapat mengantar mahasiswa mencapai kelulusan dengan mantap, maka banyak membaca merupakan kunci utamanya. Oleh karena itu, ada baiknya pada bagian ini diberikan link-link di internet yang mendukung gagasan di atas, sbb :

Research Methods Knowledge Base
by Prof. William M.K. Trochim
Department of Policy Analysis and Management
Cornell University.

The Research Methods Knowledge Base is a comprehensive web-based textbook that addresses all of the topics in a typical introductory undergraduate or graduate course in social research methods. It covers the entire research process including: formulating research questions; sampling (probability and nonprobability); measurement (surveys, scaling, qualitative, unobtrusive); research design (experimental and quasi-experimental); data analysis; and, writing the research paper.

It also addresses the major theoretical and philosophical underpinnings of research including: the idea of validity in research; reliability of measures; and ethics.

The Knowledge Base was designed to be different from the many typical commercially-available research methods texts. It uses an informal, conversational style to engage both the newcomer and the more experienced student of research.

It is a fully hyperlinked text that can be integrated easily into an existing course structure or used as a sourcebook for the experienced researcher who simply wants to browse.

judul skripsi Ekonomi_Akuntansi

Daftar skripsi Teori Akutansi
Bentuk Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Pada Pt Perkebunan “X� (1994)
Penetapan Akuntansi Untuk Financial Lease Pada Pt “X� Di Jakarta Sesuai Dengan Standar Khusus Akuntansi Sewa Guna Usaha Ditinjau Dari Sudut Lease
Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Sebagai Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Masyarakat.(1993)
Evaluasi Dampak Ketentuan Perpajakan Terhadap Finance Lease Yang Dilakukan Lessor Dari Sudut Akuntansi.(1993)
Akuntansi Inflasi dan Kemungkinan Penerapanya Di Indonesia.(1993)
Model Pengukuran Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan Penerapan Akuntansinya Dalam Contoh Ilustratif. (1992)
Perlakuan Akuntansi Atas Investasi Modal Ventura Pada Pt Iffc. (1993)
Pengaruh Inflasi Terhadap Laporan Keuangan Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Ekonomi Pada Pt Bank Tabungan Negara Persero.(1993)
Evaluasi Atas Analisa Laporan Keuangan Untuk Menunja.Ng Pengambilan Keputusan Ekonomi Pada Pt. Ipeka.(1990)
Dampak Pembukuan Ganda Pt ‘Z’ Terhadap Penerimaan Pajak Negara.(1990)
Analisa Metode Pengakuan Pendapatan Serta Matching Concept Pada Perusahaan Asuransi Jiwa Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan (Suatu Tinjauan Pada Pt Asuransi Jiwa Eka Life).(1993)
Analisa Pengaruh Biaya Pengolahan Limbah Industri Terhadap Perhitungan Pendapatan Perusahaan.(1993)
Perlakuan Akuntansi Untuk Hedging Melalui Forward Foreign Excitinge Contract Dan Swap.(1993)
Distorsi Laporan Keuangan Berdasarkan Historis Dalam Masa Inflasi.(1993)
Tinjauan Atas Penyajian Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Non Pemerintah.(1997)
Dampak Revaluasi Aktiva Menurut Peraturan Pemerintah No 45 Th 1996 Terhadap Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pt. Kesco Teguh Prakarsa). (1993)
Aalisis Dampak Inflasi Pada Laporan Keuangan Pt’x’ Dengan Menggunakan Metode Akuntansi Tingkat Harga Umum.(1996)
Akuntansi Pengakuan Pendapatan Pada Perusahaan Real Estate Pt Greenland Perdana.(1997)
Evaluasi Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Pada Pt Ngk Busi Indonesia.(1992)
Analisa Tehadap Pengakuan Pendapatan Perusahaan Asuransi Kerugian(Studi Kasus Pada Pt Asuransi Raksapraktika).(1997)
Analisa Kemungkinan Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Pada Pt’x� (1997)
Analisa Metode Pengakuan Pendapatan Dan Beban Atas Perusahaan Real Estate Pada Pt Bumi Serpong Damai.(1997)
Analisa Metode Pengakuan Pendapatan Dan Beban Matching Concept Pada Bank ‘X’.(1997)
Kemungkinan Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Beserta Tinjauannya Pada Pt Jakarta Prima Steel Industries.(1997)
Tinjauan Atas Akuntansi Biaya Operasi Pada Industri Minyak Dan Gas Bumi (Studi Kasus Pada Pt’mm)..(1995)
Perkembangan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Dan Kemungkinan Pengembangan Di Indonesia.(1989)
Relevansi Penyajian Laporan Keuangan Konvensional Pada Masa Ekom\Nomi Inflasi.(1992)
Akuntansi Real Estate: Mekanisme Penentuan Harga Pokok Penjualan Dan Pengakuan Pendapatan Pada Pt’x’(1995)
Dampak Evaluasi Aktiva Tetap Terhadap Perusahaan (Studi Kasus Pada Pt X).(1998)
Analisa Kemungkinanpenerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Pada Pt’x’.(1996)
Dampak Penetapan Kebijakan Akuntansi Bunga Periode Konstruksi Terhadap Penentuan Laba Dan Penyajian Laporan Keuangan(Suatu Tinjauan Terhadap Pt. Modernland Realty Ltd) (1993)
Tinjauan Atas Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan Kemungkinan Penerapan Pada Pt “X�.(1996)
Akuntansi Pertanggung Jawaban Sosial Sebagai Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Masyarakat.(1993)
Kemungkinan Penerapan Akuntansisumber Daya Manusia Dan Pengaruh Perlakuan Biaya Sumber Daya Manusia Terhadap Laporan Keuangan Bank X.(1996)
Analisis Praktek Akuntansi Syariah Dalam Pengakuan Pendapatan Dan Biaya Serta Pelaporan Keuangan: Studi Kasus Pada Bank Muamallat Indonesia.(1996)
Metode Pengakuan Pendapatan Pada Perusahaan Real Estate(Studi Kasus Pada Pt Summarecon Agung).(1997)
Evaluasi Atas Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Pada Pt Instem Di Tanggerang.(1997)
Analisis Kemungkinan Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Pada Pt�X�.(1996)
Tinjauan atas Pengungkapan Laporan Keuangan Pt Gudang Garam Terbuka(Tbk).
Kebijakan Akuntan Si Pada Aktiva Tetap Rumah Sakit ‘X’.(1998)
Penerapan Akuntansi Tanah Pada Perusahaan Real Estate Pt ‘Xyz’
Akuntansi Real Estate Pengakuan Pendapatan Dan Penentuan Laba Kena Pajak (Studi Kasu Pada Pt’x’.(1995)
Analisis Atas Pengaruh Penerapan Akuntansi Konvensionaldan Akuntansi Sumber Daya Manusia Pada Bank ‘X’(1996)
Tinjauan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Studi Kasus Pada Bankx) (1997)
Pengaruh Penurunan Nilai Mata Uang Rupiah Terhadap Pendapatan Penjualan Pada Pt ‘X’(1999)
Analisis Perbandingan Perlakuan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dengan Perlakuan Akuntansi Konvensional Serta Pengaruhnya Terhadap Laporan An Keuangan (1996)
Analisis Perbandingan Perlakuan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dengan Perlakuan Akuntansi Konvensional Serta Pengaruhnya Terhadap Laporan An Keuangan (1996)
Perlakuan Akuntansi Atas Transaksi Currency Option Pada Pt Bank Abc.(1995)
Perbandingan Penerapan Perlakuan Akuntansi Dan Pencatatan Transaksi Anjak Piutang Nf Co Dengan Fair Statement No 72 Dalam Tinjauan Teori Akuntansi.(1995)
Analisa Dampak Kuantitatif Dan Kualitatif Kemungkinan Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Pada Pt’x’ (1996)
Dampak Penetapan Kebijakan Akuntansi Bunga Periode Konstruksi Terhadap Penentuan Laba Dan Penyajian Laporan Keuangan Suatu Lingkungan Terhadap Pt Modernland Reality Ltd. (1993)